Assalamuallaikum wr.wb..
Malam smw..tidak terasa bulan Ramadhan telah hadir kembali di tengah2 umat muslim sedunia. Iman dan takwa kita kembali di –charge setelah setahun terkikis sedikit demi sedikit oleh rayuan dunia yang tiada hentinya menggoda selama hawa nafsu masih bersemayam di dalam tubuh kita.
Nah, selama bulan Ramadhan salah satu hal yang menjadi sesuatu yang umum dan sering di lakukan adalah BAKSOS alias Bakti Sosial. Tidak hanya dari kalangan orang dewasa atau departemen2 pendidikan, di sekolah-sekolah pun kegiatan Baksos sudah menjadi tradisi di untuk menyambut Bulan Suci ini. Termasuk di SMA N 1 Purwokerto.
Pada kesempatan kali ini penulis ingin menceritakan sebuah pengalaman nyata yang terjadi pada Baksos tahun lalu yaitu Baksos osis angkatan 2010. Dan kebetulan penulis berperan sebagai Ketua Panitia kegiatan tersebut..
‘Saat itu, di suatu hari di bulan Ramadhan saya dengan tim baksos 2010 mengadakan rapat di “kantor” kami tercinta yang walaupun kotor dan berantakan selalu menjadi tempat bagi kami memikirkan dan mengonsep event2 besar di smansa..Ruang OSIS. Terletak disamping kelas 11 Is 1 dan di seberang Ruang piket-tempat dimana anak2 pada berjuang buat dapat ijin masuk karna terlambat,,(PS: sekarang Ruangan OSIS itu sudah jadi ruang BK,ruang OSIS sendiri pindah ke gedung baru di lantai 2,sebelahan sama Lab. Sejarah). Setelah membahas tempat untuk baksos, kami pun mentukan lokasi baksos seosen 2 tahun ini yaitu di Gunung Tugel, tepat nya di salah satu TPA(Taman pendidikan Al-Quran) yang ramai santri tapi kondisinya cukup memprihatinkan.(di sebut seosen 2 karna GUnung Tugel adalah tempat ke 2 yang akan kami datangi pas Baksos). Tempat ini(TPA nya) kami dapat dari informan yang kami hormati yaitu Ibu guru Agama kami Ibu Ismatin.
Setelah tempat nya ditentukan kami pun mengadakan survey lokasi, kami ber- empat=saya,Rina,Akbar,Bayu, berboncengan menggunakan motor menuju ke lokasi(tentu saja perempuan dengan perempuan, laki laki dengan laki-laki ^^). Bagi kami sekali dayung 2 pulau terlampaui, sekalian ngabuburit sekalian cari tempat buat Baksos.. Namun survey tempat yang kami pikir tidak akan terlalu lama dan tidak akan terlalu menguras tenaga ini justru terjadi kebalikannya. Mencari sebuah TPA di Tempat Pembuangan Akhir yang sering disebut dengan TPA juga membuat kami sering mengalami miss komunikasi dan kami jadi harus menjelaskan secara gamblang kepada orang2 yang kami tanyai, dan walau pun mengerti maksud TPA yang kami cari, sebagian besar orang yang kami tanyai tidak tahu menahu mengenai TPA ini sama sekali.
Dengan personil yang hanya 4 orang menyisir wilayah Gunung Tugel yang memang tidak seluas gunung tapi tidak bisa di bilang sempit juga, bukan suatu hal yang mudah,,kami harus ekstra semangat dan ekstra sabar mengingat saat itu kebanyakan dari kami sedang menjalankan ibadah puasa. Sungguh sebuah berkah ujian dari Allah SWT yang perlu kita pikul dengan Iman dan niat yang tulus.
Ketika hari semakin larut, 2 orang dari kami pun terpaksa harus pulang untuk mudik. Tinggal lah kami berdua saya dan RIna melanjutkan lokasi baksos.Entah sudah berapa kali kami bolak balikk di Jalan Raya Gunung Tugel dan memasuki desa2 di dalamnya, sampai-sampai saya merasa sudah sangat mengenal wilayah ini,seperti kampong halaman saya sendiri.
Ketika Matahari semakin turun ke pangkuan malam, senja semakin senja dan waktu berbuka puasa kurang lebih tinggal 1 setenhah jam lebih, semangat kami mulai menurun,, dan satu hal yang terus menurus terngiang di pikiran saya, akan kah pencarian kami sia2??
Di tengah kegalauan, kami terpana oleh maha karya ALLAH yang begitu indah,,langit senja.. Pemandangan langit di daerah sawah terasiring ketika matahari perlahan2 tenggelam di barat terlihat sangat mempesona,,SUBHANALLAH sungguh indah,,semangat kami pun kembali bangkit. Kita pun memutuskan untuk mengulangi lagi dari awal dan kami mencoba untuk bertanya ke pos penjagaan Tempat Pembuangan AKhir Gunung Tugel. Disana kami menanyakan dengan lebih tenang dan gamblang tentang tempat yang kami cari, Alhamdulillah,,secercah pelita hadir menghampiri kami. Mereka memiliki petunjuk keberadaan tempat yang kami cari, kami pun pergi kesana, dan lagi-lagi kami mengucap Hamdalah..akhirnya kami menemukan Rumah tempat TPA itu di adakan,, Ketika kami bertamu, kami di sambut oleh seorang anak gadis kira2 kelas 2 SMP yang ternyata anak dari pengelola TPA itu. NAmun pencarian kami belum usai, saat itu si Bapak(yang mengajar di situ) sedang membajak di sawah, dan si Ibu( yang sering membantu Bapak) sedang menjadi guru ngaji prifat di salah satu penduduk desa. Awalnya kami berpikir untuk langsung menemui Bapak di sawahnya, tapi setelah tahu medan yang harus di tempuh cukup sulit bagi kami yang masih berseragam OSIS lengkap (meskipun tanpa dasi dan topi), kami pun memutuskan untuk menemui si Ibu terlebih dulu, setelah mendaptakan gambaran lokasi tempat ibu menjadi guru prifat, kami kembali menaiki sepeda motor matik Vario warna merah(yang Alhamdulillah bensin nya abelum habis,mengingat jarak tempuh yang jauh dan lama) berboncengan menuju lokasi. Tapi tak semudah itu menemukan tempat si Ibu, terkadang kami kembali lagi ke rumah si gadis untuk mendapat gambaran tempat yang lebih spesifik. Setelah bolak balik beberapa kali kami putuskan untuk berhenti sejenak di pinggir jalan,,nafas terasa memburu, tubuh yang lelah membuat semangat kami kembali menurun sedikit demi sedikit. Padahal tinggal sedikit lagi urusan hari ini akan kami tuntaskan..hanya tinggal 1 langkah lagi..apa kami harus menyerah?? Dalam hati kami masih berharap dan terus berharap kepada Allah,..menit demi menit terus berlalu senja semakin memburu..ktika jiwa dan raga kami pasrahkan kepada Allah..Petunjuk-Nya menerangi kami dengan begitu lembut dan menentramkan jiwa dan raga yang lelah ini.
Saat itu tiba – tiba suasana menjadi sangat sunyi,tak ada bunyi kendaraan lalu lalang, dan tiba-tiba kami mendengar..suara yang perlahan-lahan terdengar dengan sangat jelas di telinga kami,,suara seorang anak yang tengah belajar mengaji,,suara anak yang berlatih dengan sungguh2 untuk dapat membaca Firman ALLAH…dengan yakin kami pun memutuskan untuk mendatangi asal suara , yang ternyata berasal dari rumah yang ada di belakang tempat kami istirahat.
Dengan penuh harapan dan keyakinan, kami pun langsung mengetuk pintu rumah itu,kami disambut si pemilik rumah langsung saja kami utarakan maksud dan tujuan kami yang ingin menemui sang guru ngaji. Alhamdulillah akhirnya kami bertemu dengan beliau,seorang Ibu sederhana sang Guru Ngaji di Gunung TUgel. Segera saja segala urusan dan kesepakatan kami selesaikan dan kami buat dengan beliau.
Meski kami belum bisa bertemu dengan Si Bapak , kami sudah cukup puas dan bersyukur, kami pun memutuskan untuk pamit dan pulang,,. Di tengah jalan-masih di kawasan Gunung Tugel, kami menyempatkan diri untuk mengabadikan moment menakjubkan ini, dengan berfoto ria dengan background langit sore di persawahan Gunung Tugel, langit sore yang paling indah yang pernah saya lihat..SUBHANLLAH , MASYA ALLAH, ALLAHHUAKBAR..!!!kami pun pulang tanpa beban dan rasa penat..Alhamdulillah..^^ ‘
Petunjuk Allah selalu ada dan selalu akan membimbing kita ke dalam kebenaran..,jangan pernah meragukan kuasa dan janji Allah,,bukan kah Allah telah ber Firman dalam surat Muhammad ayat 7:
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
Jika Kita menolong agama Allah ( Islam ) Allah pasti akan menolong kita,,bahkan di saat-saat yang paling membuat kita putus asa sekalipun, Allah selalu bersama kita,dan sentuhannya teramat sangat lembut dan indah, menyentuh jiwa dan raga yang lelah ini.
Ayo kita berlomba-lomba melakukan kebaikan dengan niat yang tulus dan ikhlas,,
Insya Allah Ridho-Nya dan kebaikan-kebaikan pulalah yang akan kita peroleh…
Created by : Fitrianisa F